seorang lelaki sedang berjalan menelusuri kota paris yang
sedang turun salju. Ia membawa sebuah camera di tangannya, jika menemukan
sesuatu yang ia anggap bernilai seni, maka ia memotretnya. Setelah selesai
menelusuri jalanan di kota tersebut ia langsung kembali ke studio lukis yang
sekaligus apartemennya.
Ia pun langsung melikuskan hasil potretannya tadi ke atas
sebuah kanvas kosong. Ia mulai melukis, garis demi garis ia lukis hingga
membentuk sebuah kota yang di tutupi salju.
Yups! Itu Reno. Seorang laki laki yang hobinya melukis,
tapi gue bukan tukang lukis! Itu lah kata yang sering dia keluarkan jika ada
seseorang yang meminta dilulis sama dia. dia paling ga suka sama orang yang
minta dilukisin atau minta dibikinin lukisan sama dia, kenapa? Karena reno
pingin lukisan nya itu, cuma reno yang punya. HAHA kayaknya itu egois banget
ya? Tapi ya itu prinsip reno, jadi semua lukisan yang dia punya itu “limited
edition” HAHA. Reno udah ngunjungin kota kota terkenal di dunia, tapi reno paling
penasaran sama kota yang paling romatis di dunia ini, yups! PARIS. Dan mungkin
PARIS lah kota terakhir yang reno kunjungi. Dikota ini bakal ada kejutan,
kejutan apa?
Oke, let's join to reno world :D
<< -------------------------------------- >>
~Seorang diri, bukan ga punya teman, bukannya juga
sendirian. Seorang diri di sebuat apartement yang cukup besar, kehidupan
lumayan cukup, tapi gue hidup tanpa mama,papa,kakak, atau pun pacar, tapi gue
beruntung punya sahabat yang selalu ada buat gue.
“oy, cunguk”
Suara yang udah ga asing ditelinga reno.
“woy!! Balik napa sih”
Suara itu makin dekat
“eh lo ya bukannya balik badan kek, ini malah diem di
tengah trotoar” ucap seseorang itu sambil menepuk punggung gue
“eh elo, maaf gue pikir siapa” balas reno
“emangnya lo ga kenal sama suara gue? Percuma dong udah 2
tahun bareng bareng tapi masih ga hafal sama suara gue”
“yeee, maaf woy” balas reno
“iya iya, mau kemana lo”
“biasa eiffel tower”
“ga bosen ke sana mulu?”
“engga, lo bosen ya udah ga usah ikut gue” ucap reno
langsung pergi
“eeh..eh.. gue ikut” mengejar reno
“ngapain lo” Tanya reno lurus
“ya ikut lo”
“yakin?”
“iya lah”
“ya udah” ucap reno sambil terus berjalan
~Yang barusan namanya daffa, ya di itu sahabat reno,
walau kadang ngebelin banget orangnya. Banyak dari sifat dia yang reno ga suka
1) dia orangnya kepo, 2) lebay 3) sedikit alay 4) nyusahin 5) yang paling parah
sih ini, dia pernah deketin reno sama tante-tante dan reno paling ga suka
dideket sama tante-tante apa lagi yang labay bin alay. Arrgh kalau reno
dideketin itu bakal jadi mimpi buruk buat reno.
“udah sampe menara favorite lo nih, sekarang mau
ngapain?” Tanya daffa
“ngapain? Ga tau gue juga” jawab reno polos
“diih, terus ngapain gue ngikutin lo ke sini” Tanya daffa
kesal
“yaa, mana gue tau, lo kan yang ngikutin gue”
“nyesel gue ngikutin lo”
“kalau nyesel ya udah pergi aja” ucap reno sambil
meninggalkan daffa
“yee, ya udah sih, mending gue cari makan aja” ucap daffa
sambil pergi ke suatu café
~Reno terus berjalan menuju menara eiffel, dan dengan
waktu yang sama ada seseorang yang berlari ke arah reno. Dan seseorang itu pun
menabrak reno.
“maaf maaf gue ga sengaja,maaa” sebelum ia menlanjutkan
omongannya ia pun tersadar “oh my god, gue lupa ini paris bukan indonesia” ia
melihat kearah reno “sorry sorry j'ai accidentellement” sambil membantu reno
berdiri
“oh ya ga apa apa” jawab reno sambil berdiri
“lo orang indonesia?” Tanya nya
“ya begitulah”
“sekali lagi maaf ya, gue bener bener ga sengaja”
“ga apa apa, nyantai aja”
~Seseorang itu melihat ke bawah reno
“oh my god, itu kamera lo?”
Reno melihat ke bawahnya, dan lengsung mengambil
kameranya yang rusak
“aaah gue minta maaf, lo fotografer? Atau apa pelukis?
Atau apa?” Tanya nya panik
“gue bukan fotografer, gue Cuma pelukis biasa”
“lo pelukis? Maaf banget kameranya jadi rusak, tapi kalau
lo mau, pake aja ini kamera gue” sambil memberikan kameranya
“udah ga apa apa, gue bisa beli yang baru” sambil menolak
“yaampun maaf ya, tapi sayang gue ga bisa ganti, soalnya”
kata seseotang itu tanpa melanjutkan kalimatnya
“soalnya kenapa?” Tanya reno
“tas gue barusan.. ilang” jawabnya sedikit ragu
“ya udah ga apa apa”
“aaah ga bisa, gue harus tanggung jawab, soalnya gue udah
ngerusak kamera lo”
“ya udah deh, kalau ga bisa ganti pake uang lo ganti aja
pake jasa lo, lo pasti fotografer kan?”
“jasa gue? Maksudnya?”
“iya lo kan fotografer, jadi lo harus bantuin gue motret”
“tapi…”
“udah deh ga ada tapi..tapian..” reno memotong
pembicaraan
“arrg iya aja deh”
“oh ya, nama lo siapa? Gue reno” sambil memberikan tangan
kanananya
“guee..gue..gue yasmin” jabat tangan dengan reno
“ini kartu nama gue, kalau mau ketemu gue telfon aja
nomor gue” memerikan kartu nama
“oke” mengambil kartu nama
“ya udah gue masih banyak urusan” meninggalkan yasmin
~Sebulan..dua bulan.. waktu berlalu begitu cepat. Yasmin
kini jadi bekerja kepada reno, sebagai fotogrefer reno. Karena sering jalan
berdua, mereka pun jadi lebih dekat.
“duuuh, berduaaan mulu nih” goda daffa
“apaan sih lo cunguk” balas reno
“engga apa apa, udah lanjutin aja, mendingan gue pergi
aja deh, kalau di sini gue kayak nyamuk” doda daffa lagi
“apaan sih lo daffa” ucap yasmin
“duh ada yang marah nih, mendingan gue pergi deh” ucap
daffa sambil lari
“ren, temen lo yang satu ini ngeselin banget sih” ucap
yasmin kesal
“kan gue udah bilang” balas reno
“yak an gue kira ngeselinnya biasa aja gitu, eh ini malah
luar biasa ngeselinnya”
reno hanya terseyum.
~Sebelummnya reno belum pernah sedekat ini dengan
perempuan, setelah kejadian 2 tahun yang lalu. Setelah kejadian tersebut reno
menjadi dingin terhadap perempuan. Tapi semenjak bertemu yasmin reno mulai
melupakan kejadian 2 tahun yang lalu.
~Yasmin sedang membersihkan meja reno yang berantakan,
tiba tiba sebuah kuas jatuh. Dan pada waktu yang bersamaan mereka berdua
mengambil kuas yang jatuh tersebut. Alhasil tangan yasmin terpegang oleh reno.
Mereka saling memandang tangan mereka, perlahan pandangan mereka berubah
hinggan pandangan mereka tepat memandang satu sama lain, tanpa bergerak, tanpa
mereka sadari mereka berdua terus bertatapan satu sama lain. Dan…
“woy!!” teriak daffa
~Akibat teriakan daffa, mereka berdua sadar, dan jatuh.
Dengan tak disengaja tubuh yasmin jahut tepat di atas tubuh reno.
“eh maaf maaf” ucap yasmin sambil mencoba berdiri
“daffa! Lo apa apaan ih” ucap reno kesal
“ups! Kalian lagi pada PW ya? Saling tatapan gitu? Kalau
gitu maaf deh, gue ga sengaja” ucap daffa menyesal
“ihh engga kok engga” ucap yasmi mengelak
“terus kenapa kelian kesel aku kagetin?” Tanya daffa
“ya gara gara lo ngagetin kita, kalau yasmin jantungan
gimana? Terus sakit gue…” ucap reno tanpa melanjutkan kalimatnya
~Daffa sontak terdiam mendengar kata kata itu. Ia lupa
kalua reno…
“sakik lo? Lo sakit ren?” Tanya yasmin penasaran
“engga kok engga, gue ga sakit” ucap reno mengelak
“tapi.. tadi lo bilang kalau lo..” belum selesai yasmin
berbicara reno sudah memotongnya
“udah lah, ga usah dianggep seriusan, itu ga bener kok”
ucap reno lalu pergi
~Daffa hanya terdiam setalah ia mendengar perkataan reno
tadi
“daff, emangnya reno punya penyakit ya?” Tanya yasmin
~daffa tak menjawab pertanyaan yasmin
“daff..daff..” ucap yasmin sambil melambaikan tangannya
ke depan wajah daffa
“ah..eh.. iya kenapa?” ucap daffa setelah ia sadar dari
lamunannya
“reno punya penyakit?” Tanya yasmin untun meyankinkan
“emm..hmm…eeee… engga kok engga” jawab daffa gugup
“kalau engga, kok lo gugup gitu jawabnnya”
“aaah engga kok, gue engga gugup, ya udah yas, gue keluar
dulu ya” jawab daffa kemudian pergi
~keesokan harinya, Yasmin dan Reno pergi ke sebuah taman
untuk memotret objek yang akan di gambar oleh reno.
“yas, boleh gue coba foto?” Tanya reno
“ohh, boleh aja, ini kameranya” jawab yasmin sambil
memberikan kameranya
“oke, makasih”
“sama sama”
“yas, lo beloh berdiri di sebelah sana ga?” Tanya reno
“dimana?”
“disitu, deket pohon bunga mawar”
“oh iya boleh, sebentar” ucap yasmin sambil berjalah ke
tempat yang disuruh oleh reno
“disini?” Tanya yasmin
“iyaa disiitu, bentar ya” jawab reno sambil mengambil
foto
~setelah reno selesai mengambil gambar. Ia terus memandangi foto yang ia ambil.
“hey gimana?” Tanya yasmin
“kita cepat sekarang aja ya” ajak reno
“boleh ya udah yuk” ajak yasmin
~setelah selesai foto dicetak, sepanjang perjalanan
pulang ke apartemennya, reno terus memandangi foto yang ia ambil.
“ren, kamu kenapa? Kok diliatin terus fotonya” Tanya
yasmin
“engga apa apa kok, aku suka aja sama fotonya” ucap reno
sambil tersenyum.
~setelah sampai apartement reno. Reno langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa berbicara lagi ke pada yasmin, sampai yasmin pulang.
~setelah sampai apartement reno. Reno langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa berbicara lagi ke pada yasmin, sampai yasmin pulang.
“ren, kenapa lo ga juju raja sama yasmin?” Tanya daffa
“gue takut daff” jawab reno
“lo takut kenapa? Lo takut yasmin ga terima dengan
keadaan lo?”
“bukan itu, gue Cuma takut yasmin…” belum selesai
berbicara daffa langsung berbicara
“lo takut yasmin apa? Udah lah yasmin pasti terima kok
keadaan lo sekarang” ucap daffa
“tapi daff”
“udah lah ga usah pake tapi tapian, mau sampe kapan lo
gini terus, dingin sama perempuan, apa karena kejadian lo yang 2 tahun itu”
Tanya daffa
~reno hanya terdiam mendengar ucapan daffa tadi
“udah lah, besok lo bilang ya sama yasmin, gue ngantuk,
ge tidur duluan ya” ucap daffa sambil menepuk bahu reno lalu pergi
“apa harus gue bilang ke yasmin? Ya udah lah liat besok
aja” ucap reno
~di apartement yasmin yang tak jauh dari apartement reno
dan daffa. Yasmin sedang melihat kota paris di malam hari dari balkon apartementnya
yang menghadap langsung ke menara eiffel. Yasmin masih bertanya Tanya apa yang
sebenarnya terjadi dengan reno.
~keesokan harinya, reno mengajak yasmin untuk pergi ke
taman dekat menara eiffel untuk berbicara
“mau ngomong apa ren? Kayaknya serius banget” Tanya
yasmin
“engga terlalu serius sih” jawab reno
“oke, mau ngomongin apa”
“mmm…hmm..eeee…”
“loh kok jadi gugup gitu?”
“ah engga kok”
“mau ngomong apa ren, bisa sedikit lebih cepet ga?” desak
yasmin
“oke oke” ucap reno sambil menatap yasmin
~reno mulai menatap yasmin, dan iya mulai memberanikan
diri untuk memegang tangan yasmin. Jantung reno berdetak lebih kenang dari
biasanya, keringat mulai membasahi wajahnya. Rasa takut mulai menghantuinya,
tapi …
“yas.. aku mau ngomong sesuatu” ucap reno gugup
“mau ngomong apa” Tanya yasmin penasaran
“aku memang buka laki-laki yang sempurna, karena aku
masih banyak kekuangan yang kamu tau, dan kamu ga tau. Mungkin ini saatnya aku
bilang sama kamu kalau…”
“kalau apa?”
“kalau… gue suka sama lo, lo mau jadi pacar gue?” ucap
reno tanpa sadar
“hahahahaha” yasmin tertawa
“loh kok ketawa sih?” Tanya reno
“gimana gue ga ketawa, muka lo lucu tau ga, haha. Barusan
tangan lo gemeteran, terus muka lo keringetan, teus lo ngomongnya jadi
aku-kamu, terus tiba tiba kamu nembak aku? Pake lo-gue, haha gimana gue ga
ketawa”
“maaf”
“loh kok jadi maaf”
“maaf kalau gue bilang kayak gitu sama lo”
“ya udah deh gue juga minta maaf sama lo karena gue ga
bisa..” belum sempat selesai bicara reno menyela
“ya gue udah tau, lo bakal bilang gitu sama gue, y ague
tau, ga apa apa kok” reno tersenyum
“hey, gue belum selesai bicara, lo jangan potong dulu
dong”
“oke maaf, lo boleh lanjutin lagi”
“oke, gue minta maaf soalnya gue ga bisa nolak cowo kayak
lo”
“apa?” Tanya reno kurang yakin
“apa perlu gue ulang?”
“boleh”
“gue minta maaf soalnya gue ga bisa nolak cowo kayak lo”
“lo seriusa?”
“ya iya lah”
“wait, tadi lo bilang ga bisa nollak cowo kayak gue?
Masudnya?”
“perlu ya gue jelasin”
“ya iya lah”
“oke oke, gue emang ga bisa nolak cowo yang beda kayak
lo, soalnya ya lo beda aja dari cowo lain”
“oh gitu ya”
“terus?”
“ya terus kita jalan jalan dong” ucap reno sambil merarik
yasmin
~setelah menyatakan perasaannya reno dan yasmin pergi,
untuk mengelilingi kota paris berdua. Setelah selesai mengelilingi kota paris
mereka pun kembali ke apartement reno.
“weiiist, tumben dateng berdua ada apa niih” goda daffa
“apaan sih lo” ucap reno
“gimana ren, sukses?” bisik daffa kepada reno
“ntar aja deh gue ceritain” bisik reno
“oke deh” jawab daffa sambil mengedipkan sebelah matanya
“ya udah reh aku pulang dulu ya” ucap yasmin
“loh kan baru sampe kok udah mau pulang” Tanya reno
“engga apa apa, aku udah cape” jawab yasmin
“mau aku anterin?” ajak reno
“ga usah lagian deket ini kan” tolak yasmin
“ya udah, aku anter sampe depan aja ya”
“iyaa”
~luar apartement
“ya udah aku pulang dulu ya”
“iya, hati hati ya”
“iyaa, byee”
“byee”
~dua bulan berlalu dengan cepatnya, hubungan reno dan
yasmin terus berlanjut. Tapi yasmin harus pulang ke indonesia karena ada
urusan, akibatnya mereka hanya berhubungan lewat telfon dan email. Reno terus
menjadi seorang pelukis, tapi semenjak yasmin ke indonesia reno hanya mengurung
dirinya di kamar, entah apa yang ia lakukan.
“ren.. lo keluar dong, makan dulu ngapai sih, kalau sakit
lo tambah parah gimana?” ucap daffa
“entah aja lah, lagi males keluar gue” tolak reno
“please ren, lo keluar dulu”
“iya iya sebentar” ucap reno lalu keluar
“apa?” Tanya reno
“lo makan dulu dog ren, terus lo minum deh obat lo” ucap
daffa
“sejak kapan lo care sama gue”
“udah lah ga usah banyak
nanya, lakuin aja yang gue minta”
“oke..oke.. lama lama lo
udah kayak ibu tiri tau ga”
“tapi kan ini demi eloo”
“iya iya”
~reno pun melalkukan apa
yang daffa minta. Ya belakangan ini penyakit reno sering kambuh, entah apa yang
menyebabkan penyakit itu kambuh lagi.
~sebulan kemudian yasmin
belum juga kembali ke paris untuk bertemu dengan reno. Yaaa hari hari yang
dilewati reno kita sudah berbeda, hari harinya menjadi kurang berwarna.
Via email:
Reno Dewanto :
^^ hay yasmin, gimana kabar
kamu, baik baik aja kan, semoga aja baik, aku juga disni baik baik aja kok.
Kamu kapan balik lagi ke sini, aku kengen banget sama kamu, aku harap kita bisa
ketemu lagi ya. Kalau urusan kamu udah selesai kamu dateng ke sini ya. Kalau
urusan aku juga disini udah selesai aku bakal balik ke indonesia. Kapan ya kita
jalan berdua lagi setelah hampir 4 bulan kita ga ketemu.
Ya udah yas, aku udah cape
ngetiknya nih, wkwk, jangan lupa bales ya email aku. I always waiting you come
back ^^
~seminggu kemudian
Via email:
Reno Dewanto :
^^ hay lagi yas. Email aku
kenapa ga dibales? Kamu lagi sibuk ya? Kalau kamu lagi sibuk, ga apa apa kok.
Oh iya, sekarang aku udah ada di indonesia, aku pingin ketemu kamu, tapi nomer
kamu sama sekali ga bisa dihubungi, email aku ga dibales *sad* kapan ya kita
ketemu?
~tiba tiba dada reno terasa
sangat sakit, lebih sakit daribiasanya, tetapi reno tetap melanjutkan menulis
emailnya
Yas, aku harap ini bukan
emailku yang terakhir aku kirim buat kamu. Aku juga berharap kita bisa ketemu
bukan untuk terakhir kalinya. Dan aku berharap kamu bales email ku yang satu
ini.
Ya udah yas, itu aja yang
aku sampein sama kamu. Jangan lipa dibales ya *kiss* see you yas ^^
~ditempat yang berbeda dalam
waktu yang sama. Setelah mendengar semuanya dari daffa yasmin memutuskan untuk
tidak kembali lagi ke paris. dan sebenarnya yasmin tidak sibuk, ia selalu
menerima dan membaca email dari reno, tetapi ia tidak kuat dengan keadaan ini.
Ia tak sanggup membalas emai dari reno. Setiap ia membaca email dari reno air
mata pun keluar dari mata yasmin.
~seminggu kemudian hujan
membasahi kota bandung. Dan dihari ini juga menjadi hari yang sangat
menyedihkan untuk semuanya. Dihari ini lah hari perpisahan untuk yasmin. Lelaki
yang ia cintai kembali ke pada tuhan yang menciptakannya, pergi
meninggalkannya. Yasmin tak kuat untuk melihat lelaki yang ia cintainya untuk
terakhir kalinya.
“yasmin” ucap daffa
Yasmin berbalik badan
“kamu haru ketemu reno” ajak
daffa
“engga daff, aku ga bisa”
tolak yasmin
“aku mohon yas, untuk
terakhir kalinya”
“engga daffa, engga” ucap
yasmin sambil menangis
“oke kalau itu mau kamu. Aku
ke sini Cuma mau ngasih ini, sebelum balik ke indo reni suruh aku kasih ini ke
kamu” ucap daffa sambil memberikan sebuah kotak berukuran cukup besar
“aku harap kamu mau
nerimanya ya yas, aku pergi dulu” ucap daffa kemudian pergi
“daffa! Tunggu. Oke anter
gue ke makan reno”
Daffa mengangguk
~di sebuah tempat pemakaman
yang diguyur hujan. Disitulah jasad reno beristirahat untuk terakhir kalinya.
Dan disitulah yasmin mengeluarkan semua air matanya, air mata kehilangan yang
begitu besar. Hanya bisa melihat sebuat nisan, tanpa meliaht jasadnya untuk
terakhir kalinya.
~hanya sebuah lukisan,
lukisan terakhir yang dibuatnya. Kini lukisan itu bukan hanya untuk dirinya
seorang dan tidak dicap sebangai lukisan “limited edition” lagi. Lukisan
seorang wanita di tengah taman bunga mawar. Yups! Itu yasmin. Yasmin yang
dilukis oleh reno terakhir kalinya.
Hy alfia ªк̲̣̣̥u dinda semoga kita bisa berteman dekat Чά"̮..... Jangan lupa baca cerbung ªк̲̣̣̥u :)
BalasHapus